LAYU by REBELNATION Lyrics
[Chorus]
Darah tertumpah nanah mengalir
Memperkosa Bhinneka ditiduri bergilir
Memuja Kebinasaan, Keadilan berakhir
Di pecut penindasan, Pejabat duduk diatas fakir
[mouthcrime]
Kamilah benih pohon yang tumbuh dari api
Mewujud dalam kata yang menolak di hakimi
Hasrat meronta berontak dalam pembangkangan
Merdeka hanya semu, utopia dalam angan
Esa hilang, Dua terbilang – mati satu tumbuh seribu
Menolak lupa terlalu banyak tragedi masa lalu
Apa arti merdeka hanya sebatas umbul-umbul?
Kami bersuara kau buat lidah kami jadi tumpul
Keadilan sosial bagi para pemilik modal
Kelas akar rumput kau injak dan jadikan wadal
Kolonial mewujud dalam nafas Korporat
Kau paksa kami jadi budak yang harus tunduk dan taat
Kami muak telan Retorika pengantar tidur
Kau citrakan Merdeka tapi banyak tempat tergusur
Hak Asasi telah cacat tak mampu jalan, dan pincang
Kala kau tak Acuh dari daftar korban yang hilang
[Chorus]
Darah tertumpah nanah mengalir
Memperkosa Bhinneka ditiduri bergilir
Memuja Kebinasaan, Keadilan berakhir
Di pecut penindasan, Pejabat duduk diatas fakir
[RB]
Isi peluru senjata pemberontakan dimulai
Buang seluruh keyakinan akan penguasa
Jangan mau ditindas lagi dengan visi-misi
Bualan omong kosong mereka teriakan di telinga kita
Hantamkan pukulan dengan semangat dalam jiwa
Penindasan manusia matikan sistematika
Grafik militer kini rubah susunan kabinet
Di rezim terbaru bangsat dicekoki pelet santet
Terdengar gemuruh lintas petir dilangitmu
Ketika Jaksa beradu argumen pun mulai layu
Mulai menghakimi siapa saja juga kau dan aku
Demokrasi macam tai Nasionalis jaman batu
Propaganda Konspirasi menyala dalam Negeri
Kita telah dihabisi diredam senjata api
Mengapa masih disni kita harus berdiri
Ditenganh bangsa yang memuja pejabat bermateri
[Chorus]
Darah tertumpah nanah mengalir
Memperkosa Bhinneka ditiduri bergilir
Memuja Kebinasaan, Keadilan berakhir
Di pecut penindasan, Pejabat duduk diatas fakir
[Widji Thukul]
Peringatan!
Jika rakyat pergi
Ketika penguasa pidato
Kita harus hati-hati
Barangkali mereka putus asa
Kalau rakyat bersembunyi
Dan berbisik-bisik
Ketika membicarakan masalahnya sendiri
Penguasa harus waspada
Dan belajar mendengar!
[Chorus]
Darah tertumpah nanah mengalir
Memperkosa Bhinneka ditiduri bergilir
Memuja Kebinasaan, Keadilan berakhir
Di pecut penindasan, Pejabat duduk diatas fakir
Darah tertumpah nanah mengalir
Memperkosa Bhinneka ditiduri bergilir
Memuja Kebinasaan, Keadilan berakhir
Di pecut penindasan, Pejabat duduk diatas fakir
[mouthcrime]
Kamilah benih pohon yang tumbuh dari api
Mewujud dalam kata yang menolak di hakimi
Hasrat meronta berontak dalam pembangkangan
Merdeka hanya semu, utopia dalam angan
Esa hilang, Dua terbilang – mati satu tumbuh seribu
Menolak lupa terlalu banyak tragedi masa lalu
Apa arti merdeka hanya sebatas umbul-umbul?
Kami bersuara kau buat lidah kami jadi tumpul
Keadilan sosial bagi para pemilik modal
Kelas akar rumput kau injak dan jadikan wadal
Kolonial mewujud dalam nafas Korporat
Kau paksa kami jadi budak yang harus tunduk dan taat
Kami muak telan Retorika pengantar tidur
Kau citrakan Merdeka tapi banyak tempat tergusur
Hak Asasi telah cacat tak mampu jalan, dan pincang
Kala kau tak Acuh dari daftar korban yang hilang
[Chorus]
Darah tertumpah nanah mengalir
Memperkosa Bhinneka ditiduri bergilir
Memuja Kebinasaan, Keadilan berakhir
Di pecut penindasan, Pejabat duduk diatas fakir
[RB]
Isi peluru senjata pemberontakan dimulai
Buang seluruh keyakinan akan penguasa
Jangan mau ditindas lagi dengan visi-misi
Bualan omong kosong mereka teriakan di telinga kita
Hantamkan pukulan dengan semangat dalam jiwa
Penindasan manusia matikan sistematika
Grafik militer kini rubah susunan kabinet
Di rezim terbaru bangsat dicekoki pelet santet
Terdengar gemuruh lintas petir dilangitmu
Ketika Jaksa beradu argumen pun mulai layu
Mulai menghakimi siapa saja juga kau dan aku
Demokrasi macam tai Nasionalis jaman batu
Propaganda Konspirasi menyala dalam Negeri
Kita telah dihabisi diredam senjata api
Mengapa masih disni kita harus berdiri
Ditenganh bangsa yang memuja pejabat bermateri
[Chorus]
Darah tertumpah nanah mengalir
Memperkosa Bhinneka ditiduri bergilir
Memuja Kebinasaan, Keadilan berakhir
Di pecut penindasan, Pejabat duduk diatas fakir
[Widji Thukul]
Peringatan!
Jika rakyat pergi
Ketika penguasa pidato
Kita harus hati-hati
Barangkali mereka putus asa
Kalau rakyat bersembunyi
Dan berbisik-bisik
Ketika membicarakan masalahnya sendiri
Penguasa harus waspada
Dan belajar mendengar!
[Chorus]
Darah tertumpah nanah mengalir
Memperkosa Bhinneka ditiduri bergilir
Memuja Kebinasaan, Keadilan berakhir
Di pecut penindasan, Pejabat duduk diatas fakir