Potret Hitam-Putih by Ebiet G. Ade Lyrics
Coba kalian dengar lagi satu cerita dariku
Adalah seseorang bersiul riuh tak menentu
Ia hanya ingin membuang deburan resah di hati
Ia hanya ingin melepas dendam panas membakar sepi
Setelah lepas SMA terpaksa jadi anak jalanan
Digantungkan rindu bangku-bangku pada malam hening dan bisu
Dibayangkan kawan sebaya telah pada sarjana
Sedang baginya bertumpuk beban, tak seranta dirampungkan
Tak pelak lagi adalah si bungsu
Jalan tertatih tapi tak ada ragu
Sekarang ia coba bernyanyi bagi siapa saja
Bagi bapak ibunya, bagi kakak-kakaknya, bagi semua kerabatnya
Bagi kekasihnya, bagi semua
Ia senandungkan tentang keindahan, tentang kekotoran
Tentang kelicikan, tentang kejantanan
Tentang kehidupan, tentang cinta
Masih ada saja yang belum ditemukan
Coba mari kita simak lagi apa yang tengah dikerjakan
Sanggupkah dia melintas menentang arus yang deras
Tak ada salahnya bila kita turut berdoa
Agar terkuak hambatan, agar sampai tujuan
Tak pelak lagi adalah si bungsu
Jalan tertatih tapi tak ada ragu
Sekarang ia coba bernyanyi bagi siapa saja
Bagi bapak ibunya, bagi kakak-kakaknya, bagi semua kerabatnya
Bagi kekasihnya, bagi semua
Ia senandungkan tentang keindahan, tentang kekotoran
Tentang kelicikan, tentang kejantanan
Tentang kehidupan, tentang cinta
Masih ada saja yang belum ditemukan
Adalah seseorang bersiul riuh tak menentu
Ia hanya ingin membuang deburan resah di hati
Ia hanya ingin melepas dendam panas membakar sepi
Setelah lepas SMA terpaksa jadi anak jalanan
Digantungkan rindu bangku-bangku pada malam hening dan bisu
Dibayangkan kawan sebaya telah pada sarjana
Sedang baginya bertumpuk beban, tak seranta dirampungkan
Tak pelak lagi adalah si bungsu
Jalan tertatih tapi tak ada ragu
Sekarang ia coba bernyanyi bagi siapa saja
Bagi bapak ibunya, bagi kakak-kakaknya, bagi semua kerabatnya
Bagi kekasihnya, bagi semua
Ia senandungkan tentang keindahan, tentang kekotoran
Tentang kelicikan, tentang kejantanan
Tentang kehidupan, tentang cinta
Masih ada saja yang belum ditemukan
Coba mari kita simak lagi apa yang tengah dikerjakan
Sanggupkah dia melintas menentang arus yang deras
Tak ada salahnya bila kita turut berdoa
Agar terkuak hambatan, agar sampai tujuan
Tak pelak lagi adalah si bungsu
Jalan tertatih tapi tak ada ragu
Sekarang ia coba bernyanyi bagi siapa saja
Bagi bapak ibunya, bagi kakak-kakaknya, bagi semua kerabatnya
Bagi kekasihnya, bagi semua
Ia senandungkan tentang keindahan, tentang kekotoran
Tentang kelicikan, tentang kejantanan
Tentang kehidupan, tentang cinta
Masih ada saja yang belum ditemukan